You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.

Sistem Informasi Desa Jatiklabang

Kec. Jatirogo, Kab. Tuban, Prov. Jawa Timur
Info
DESA JATIKLABANG DAN SELURUH WILAYAH INDONESIA BEBAS DARI CORONA (COVID-19) GUGUS TUGAS PENANGANAN COVID-19 DAN SELURUH WARGA BERSSATU UNTUK MELAWAN CORONA (COVID-19)

Dampak Penggunaan Detergen dan Hand Sanitizer Berlebihan


Dampak Penggunaan Detergen dan Hand Sanitizer Berlebihan

DESA JATIKLABANG.ID--Sampai dengan saat ini virus corona belum musnah dari muka bumi ini khusunya di Negara kita Indonesia tercinta ini, Fase kehidupan baru New Normal yang diterapkan oleh pemerintah harus kita sikapi dengan arif dan bijaksana. Karena Tata dan pola kehidupan yang baru membuat banyak orang bingung kaget dalam mengambil sikap terhadap peraturan pemerintah yang mewajibkan memakai masker dan mencuci tangan dengan disinvectan yang menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat.

Di tengah pandemi Covid-19 selain masker sekali pakai yang bisa berdampak tidak baik pada lingkungan hidup, pemakaian deterjen dan hand sanitizer terlalu berlebihan juga bisa merusak lingkungan sekitar. Kandungan bakteri yang ada di detergen dan hand sanitizer bisa membuat air tercemar.

“Menggunakan deterjen dan hand sanitizer di tengah pandemi ini jangan berlebihan. Pikirkan dampaknya ke lingkungan terutama pada air. Karena di kandungan deterjen ada antimikroba dan hand sanitizer ada alkohol. Memang saat ini kami dituntut dengan hidup bersih tetapi jangan berlebihan seperti itu,” kata Pengamat Lingkungan dari FPlK Institut Pertanian Bogor (IPB), Bidang Keahlian Ekotoksikologi, Etty Riani saat dihubungi Republika.co.id, Senin  (16/11).

Dia melanjutkan penggunaan deterjen saat ini pasti dilakukan secara berlebihan karena kebanyakan orang mencuci pakaian setiap hari atau sehabis mereka pakai. Hal ini membuat air semakin tercemar dan terkuras.

Apalagi ditambah dengan pemakaian hand sanitizer, saat mereka cuci tangan di air, kandungan antiseptic tetap ada di tangan. Alkohol dan antiseptik itu ikut bersama air, membuat air menjadi tercemar.

“Deterjen itu ada bahan aktif yang susah terurai yaitu ABS (Alkyl Benzene Sulfonate) harusnya kandungannya bisa LAS (Linier Alkyl Benzene Sulfonate) yang lebih mudah terurai. Saya tidak tahu ya di Indonesia memakai yang mana. ABS itu lebih murah memang tapi dampaknya ke lingkungan luar biasa. Ini akan menjadi masalah kalau tidak berhati-hati dari sekarang,” kata dia.

Ia menyarankan masyarakat tidak usah berlebihan menggunakan deterjen maupun hand sanitizer. Menurut dia, pemerintah juga seharusnya mengedukasi kalau penggunaan tersebut secukupnya. Jangan malah membuat masyarakat takut dan mereka menggunakan hal tersebut dengan berlebihan.

“Pemerintah harusnya mengedukasi masyarakat tentang dampaknya jika menggunakan sesuatu yang berlebihan agar masyarakat juga tetap ingat dengan lingkungannya. Jangan pernah abai terhadap lingkungan karena manusia dan lingkungan hidup beriringan. Dari sekarang biasakan untuk menggunakan deterjen dan hand sanitizer secukupnya. Nanti kalau tidak lingkungan tercemar, air juga terkuras habis,” kata dia.

Tidak kalah pentingnya bagi masyarakat di Desa juga harus memerhatikan lingkungan pedesaan yang notabene menjadi wilayah yang jauh dari polusi harus  di jaga agar tidak tercemar oleh bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan hidup pedesaan yang masih sejuk dan asri.

Penggunaan detergen secara berlebihan akan berdampak negatif bagi masyarakat, saking takutnya dengan virus corona hingga mengabaikan lingkungananya, justru akan berbahaya bagi kelangsungan hidup masnusia dan makhluq lainnya. (kholiq)

Sumber :

REPUBLIKA.CO.ID.JAKARTA

Ilustrasi Gambar : Admin

Sumber gambar: pixabay.com

Bagikan artikel ini:
Komentar